8 Motif Batik Parang, dan Makna yang terkandung didalamnya


Motif Batik Parang merupakan salah satu motif paling tua di Indonesia. Kata Parang berasal dari Pereng atau lereng atau tebing yang memiliki bentuk garis diagonal sebgaimana yang ada dalam motif batik ini. Dalam setiap motif biasanya akan terdapat susunan motif yang membentuk seperti huruf S , saling terkait satu dengan lainnya, saling menjalin, dan ini melambangkan sebuah kesinambungan. Bentuk huruf S tersebut diadaptasi dari bentuk ombak lautan, menggambarkan semangat yang tidak pernah padam. Motif batik Parang merupakan batik asli Indonesia yang sudah ada sejak zaman keraton Mataram Kartasura (Solo). Diciptakan oleh pendiri Keraton Mataram, sehingga motif ini menjadi pedoman utama dalam menentukan derajat kebangsawanan seseorang. Bahkan pada jaman dulu motif parang hanya boleh dikenakan oleh raja dan keturunannya. Hingga saat ini Motif parang telah mengalami banyak perkembangan dan modifikasi. Ratusan bahkan ribuan motif baru bermunculan sehingga dapat memperkaya perbendaharaan motif batik di Indonesia. Beberapa motif batik Parang yang paling populer diantaranta misalnya Parang Rusak Barong, Parang Kusuma, Parang Klithik, Lereng Sobrah dan lain-lain.

Apa makna yang terkandung dalam motif Batik Parang?

Garis diagonal yang terdapat dalam motif batik Parang, memberi gambaran bahwa manusia harus memiliki cita-cita yang luhur, kokoh dalam pendirian, serta setia pada nilai kebenaran. Dinamika dalam pola parang ini juga disebut ketangkasan, kewaspadaan, dan kontituinitas antara satu dengan yang lainnya.

Apa saja Jenis-jenis Motif Batik Parang?

1. Parang Rusak.


Dikutip dari wikipedia.org, Motif batik Parang Rusak diciptakan Penembahan Senopati saat bertapa di Pantai Selatan. Motif ini terinspirasi dari ombak yang tidak pernah lelah menghantam karang pantai. Motif ini melambangkan manusia yang internal melawan kejahatan dengan mengendalikan keinginan mereka. Dari pengendalian diri inilah sehingga mereka bijaksana, memiliki watak mulia dan karakter yang akan menang. Motif parang melambangan kekuasaan dan kekuatan. Pada jaman dulu motif ini hanya boleh dikenakan oleh penguasa dan ksatria. Pada saat proses produksi, batik jenis ini harus dibuat dengan ketenangan dan kesabaran yang tinggi. Kesalahan dalam pembatikan dipercaya akan menghilangkan kekuatan gaib batik tersebut.
berikut adalah produk yang di jual di Lazada. bagaimana pendapat kalian?

2. Parang Rusak Barong


Motif batik Parang Barong merupakan salah satu pengembangan motif batik parang, ciri khas dari motif ini adalah memiliki ukuran yang lebih besar dari parang rusak, diciptakan oleh Sultan Agung Hanyakrakusuma. Motif ini memiliki makna pengendalian diri dalam dinamika usaha yang terus-menerus, kebijaksanaan dalam gerak, dan kehati-hatian dalam bertindak. Pada zaman dahulu hanya boleh dipakai oeh Raja, dan Parang Rusak Barong mempunyai makna bahwa Raja sebagai pemimpin harus selalu hati-hati, dapat mengendalikan diri (lahir dan batin) sehingga menjadi pemimpin yang bertanggung jawab, berwatak dan berperilaku luhur.

dan ini Kain Batik (meteran) Motif Parang Rusak Barong Cerah di salah satu Online Shop, menurut anda, bagaimana persamaannya?.

3. Parang Klitik.


Motif batik Parang Klitik merupakan pola parang yang memiliki bentuk stilasi yang lebih halus dari parang rusak, bentuk lebih sederhana dan mempunyai ukuran yang lebih kecil. Motif parang klitik ini menggambarkan citra feminim, lembut, menggambarkan perilaku halus dan bijaksana. Motif parang klitik ini pada jaman dulu banyak dikenakan oleh para puteri raja.

4. Parang Kusumo


Motif ini berasal dari dua suku kata yakni Parang yang berarti lereng, dan kusumo yang berarti bunga atau kembang. Pada jaman dulu motif batik Parang Kusumo hanya boleh dikenakan oleh kalangan keturunan Raja bila berada didalam kraton. Pada era sekarang kain batik motif parang kusumo s digunakan pada saat tukar cincin. Makna yang terkandung dalam motif ini adalah bahwasanya hidup harus dilandasi oleh perjuangan untuk mencari keharuman lahir dan batin sebagaimana wangi harumnya bunga. Bagi orang Jawa keharuman yang dimaksud adalah keharuman batin dan perilaku, keharuman pribadi, taat pada norma-norma yang berlaku dan bisa membawa diri agar dapat terhindar dari berbagai bencana.

5. Parang Tuding


Motif batik Parang Tuding berasal dari kata Parang dan Tuding. Kata tuding sendiri memiliki arti telunjuk atau menunjuk, hal ini bisa dilihat dari bentuk motifnya yang menyerupai jari telunjuk yang disusun secara berjajar dan berkesinambungan. Motif ini memiliki kandungan makna bahwa siapapun yang mengenakannya diharapkan dapat menjadi pengarah, pemberi petunjuk yang bisa menunjukkkan hal-hal yang baik dan menimbulkan kebaikan. Motif batik ini biasa digunakan oleh orang tua.

6. Parang Curigo


Parang Curigo berasal dari kata parang dan curigo. Kata curigo sendiri adalah nama lain dari bilah keris tanpa warangka. Bentuk keris bisa dilihat pada bentuk motif-motif geometrik-parang yang menyerupai luk keris. Adapun ciri khas dari pola batik parang curiga adalah hiasannya yang disusun sejajar dengan sudut 45 derajat. Kemudian selalu ada ragam hias berbentuk belah ketupat yang juga sejajar dengan ragam hias utama pola parang, ragam hias ini disebut sebagai mlinjon. Motif batik ini banyak digunakan untuk menghadiri pesta. Dengan memakai kain batik motif ini, Si pemakai diharapkan dapat memiliki kecerdasan, kewibawaan, serta ketenangan.

7. Parang Centung


parang centong atau centung Motif Parang Centong atau juga disebut Centung merupakan ragam hias Parang yang memiliki bentuk seperti centong (alat mengambil nasi). Ada juga yang berpendapat bahwa parang centong (centung) artinya “wis ceta macak” (sudah pandai merias diri). Jika ditilik dari arti kata sudah pandai merias diri, maka motif batik ini sangat cocok untuk wanita yang sudah menginjak dewasa, sehingga dia akan lebih terlihat cantik. Motif batik ini biasanya banyak dipakai untuk menghadiri acara pesta pernikahan dan juga digunakan untuk acara Pitonan, yakni upacara tujuh bulanan pada janin saat hamil.

8. Parang Pamor


parang-pamor Parang Pamor berasal dari kata Parang dan Pamor, Kata Pamor sendiri dalam bahasa jawa berarti aura atau energi yang terpancar dari diri seseorang. Dengan mengenakan batik ini, harapannya orang yang menggunakan motif batik Parang Pamor maka auranya akan keluar atau memancar (wis pecah pamore). Selain motif parang yang telah disebutkan diatas, sebenarnya masih banyak motif parang lainnya. Misalnya seperti motif batik parang slobok, parang centung, parang gendreh, parang srimpi, parang canthel dan berbagai jenis parang kombinasi yang sering disebut sebagai parang seling.


Batik Parang adalah motif asal Jawa dengan motif khasnya adalah bentuk huruf S yang menyambung dan berulang-ulang. Bentuk huruf S yang berulang tersebut memiliki alur diagonal 45°. Batik Parang pertama kali diciptakan oleh raja ke-3 Mataram, yaitu Raja Danang Sutawijaya. Motif Parang sendiri terinspirasi ketika Raja Sutawijaya bermeditasi, saat itu ia memperhatikan deburan ombak yang tanpa henti menabrak karang hingga berlubang-lubang. beberapa makna yang terkandung pada batik Parang sendiri adalah kekuatan mental yang kokoh, kebijaksanaan dan keadilan, dan konsistensi dalam melakukan kebaikan dalam hidup. Beberapa motif batik Parang yang cukup terkenal adalah Parang Rusak, Parang Barong, Parang Klitik, Parang Kusumo & Parang Slobog. Batik Parang termasuk kepada beberapa jenis batik larangan yang ada di Indonesia.

I. Ciri-Ciri Batik Parang

Batik Parang adalah sebuah batik yang menggambarkan motif berpola menurun secara diagonal. Motif ini terdiri dari sebuah bentuk yang sangat mirip dengan huruf S, dimana huruf S tersebut saling menyambung dan berulang. Motif ini memiliki ciri khas yang mudah dikenali, yaitu motifnya yang cenderung beralur diagonal dengan kemiringan 45°, motif tegas yang terus bersambung dan berulang-ulang. Batik Parang dengan hiasan burung Merak. Indah sekali ya? Anda sudah kebayang? Motif ini merupakan motif yang sangat terkenal di Indonesia, bahkan andapun pasti langsung kebayang seperti apa motif Parang itu tanpa harus melihat batiknya. Bener ngga? Selain itu ternyata motif Parang juga termasuk kepada kelompok motif tertua di Indonesia lho!

II. Asal Usul Batik Parang

Saya paham, ketika anda mendengar nama batik “Parang”, yang terbesit di benak anda adalah senjata parang. Apalagi kalau anda perhatikan, ada sedikit kemiripan antara senjata parang dengan bentuk huruf S yang ada pada motif batik Parang. Tapi apakah benar senjata parang merupakan inspirasi dari terciptanya motif Parang?  Senjata Parang, memangnya sama dengan motif batik Parang ya? Batik Parang Rusak yang merupakan batik Parang pionir, diciptakan oleh seorang raja pendiri Mataram yang berkuasa pada abad ke 16. Namanya adalah Danang Sutawijaya, yang bergelar Panembahan Senopati ing Alaga Sayidin Panatagama Khalifatullah Tanah Jawa (panjang juga ya), yang mana artinya adalah Panglima Perang dan Ulama Pengatur Kehidupan Beragama di tanah Jawa. Beliau merupakan raja pertama Kesultanan Mataram dan sekaligus pendirinya. Sultan Danang Sutawijaya Nah pada suatu hari, raja Danang Sutawijaya sedang melakukan meditasi di Pantai Selatan. Disana beliau memperhatikan ombak yang bergulung dengan hebat datang silir berganti, menyapu pantai dan merusak karang yang ditabraknya. Kekuatan ombak inilah yang menjadi inspriasi raja Sutawijaya dalam menciptakan motif Parang Rusak. Note: Tahukah anda kalau hingga saat ini motif Parang masih tidak boleh digunakan apabila anda masuk ke dalam Keraton, terutama apabila raja atau sultan sedang berada di Istana. Ya, batik Parang termasuk salah satu motif batik larangan di Indonesia. Ombak & Karang adalah inspirasi dari motif Parang Bentuk huruf S atau disebut juga sebagai Gareng (lengkungan) pada batik Parang melambangkan ombak yang menerpa karang dengan keras dan hebat. Sedangkan bentuk segi empat yang berada diantara dua alur motif S, disebut juga dengan Mlinjon (bentuk belah ketupat) melambangkan lubang-lubang yang terbentuk pada karang akibat terpaan ombak. Kedua motif inilah yang menjadi bentuk utama yang harus ada pada sebuah batik Parang. Motif batik Parang dari dekat Kata Parang sendiri merupakan turunan kata pereng, yang artinya tebing. Tebing yang dimaksud adalah tempat dimana raja Sutawijaya bertapa dan mendapatkan inspirasi untuk menciptakan batik Parang. Kata pereng ini juga dekat maknanya dengan kata lereng, dimana lereng adalah suatu medan atau daerah yang permukaan tanahnya atau letaknya miring, persis dengan bentuk motif parang. Banyak dari anda yang pasti tidak tahu, kalau ternyata batik Parang itu berbeda dengan batik Lereng. Walaupun, batik Parang termasuk kedalam kategori batik Lerengan (batik yang motifnya cenderung diagonal), tapi mereka berbeda. Mereka sama-sama miring. Namun perbedaannya terletak pada ada atau tidaknya mlinjon pada motifnya.  Sehingga apabila anda bisa menemukan mlinjon pada motif batik Lerengan, maka pasti itu adalah batik Parang. Motif Lereng, motif beralur diagonal seperti motif Parang Jadi apakah motif batik Parang adalah batik bermotif senjata Parang? Kalau dilihat dari asal usulnya memang tidak. Senjata parang bukanlah inspirasi dari terciptanya motif ini. Ombaklah yang menjadi inspirasi lengkungan pada batik Parang. Namun karena nama dan bentuknya yang juga memiliki kesamaan dengan senjata parang, maka pandangan tentang motif Parang turut bergeser sesuai perkembangan jaman. Persepsi ini lalu melahirkan makna baru untuk batik Parang. Sehingga senjata parang bisa dibilang, juga merupakan motif yang terlukis pada batik Parang walaupun bukan yang mempelopori.

III. Makna Batik Parang

Makna batik Parang ternyata sangatlah baik, layaknya sebuah doa. Berikut adalah beberapa makna dari batik Parang yang sangat teladan dan terkesan pemberani. Nah, mari kita simak bersama-sama apakah kita sudah cocok menggunakan motif batik Parang Bung? Semoga saja sudah.

1. Kebijaksanaan dan Keadilan

Nama “Gareng” (yang berarti lengkungan) pada batik Parang diambil dari tokoh perwayangan bernama Gareng. Tokoh ini merupakan simbol dari kebijaksanaan. Ia mampu melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda-beda, dari bermacam-macam arah. Tidak subyektif terhadap sudut pandangnya sendiri. Sehingga ia selalu dapat menyelesaikan masalah yang ada tanpa berat sebelah, dan keputusannya selalu dapat diterima oleh pihak-pihak yang terlibat. Bijaksana dan adil adalah dua hal yang menjadi makna utama dari batik Parang. Sultan Hamengkubuwono VII menggunakan motif Parang Barong. Gagah sekali ya? Kalau anda masih ingat, batik Parang merupakan salah satu motif larangan yang tidak boleh dikenakan sembarang orang. Motif ini dikenakan oleh para raja dan kerabatnya. Sebagai pemimpin, tentunya sifat bijaksana dan adil adalah sesuatu yang sangat dihormati oleh para pengikutnya. Sehingga bisa dimaklumi kalau batik ini lebih cocok digunakan oleh para pemimpin.

2. Kekuatan Mental Yang Kokoh

Ombak yang menjadi inspirasi dari batik Parang adalah simbol kekuatan. Ombak yang dengan gigih datang menabrak karang dengan keras. Perlahan tapi pasti, sampai-sampai batu karang yang notabene sangat keras, bisa berlubang dan mengalami korosi. Pengguna batik Parang diharapkan adalah orang yang kuat secara fisik dan mental. Dapat menjalani hidup dengan tabah, dan tidak mudah menyerah dalam situasi yang sulit, walaupun dihalangi berbagai cobaan. Ia tetap tabah, maju pantang mundur tanpa berhenti, persis seperti ombak yang menerpa karang di samudera. Pengguna batik Kawung diharapkan memiliki hati yang kuat terhadap godaan duniawi, serta memiliki pendirian yang teguh tidak goyah.

3. Konsisten Dalam Kebaikan

Bentuk motif batik Parang yang saling menyambung dan berulang-ulang menggambarkan sebuah upaya untuk memperbaiki diri yang tidak pernah putus. Sesesorang yang  selalu berusaha untuk memperjuangkan kesejahteraan. Ia terus memelihara hubungan baiknya dengan sesama manusia, hubungannya dengan alam, dan dengan tuhannya. Itulah makna batik Parang secara luas. Nah, sebenarnya masih banyak makna motif Parang yang lainnya. Namun, makna ini tergantung dari Parang yang seperti apa. Silahkan disimak pada bagian selanjutnya ya.

IV. Jenis-Jenis Batik Parang

Terdapat beberapa jenis batik Parang di Indonesia yang umum diketahui oleh masyarakat. Berikut adalah beberapa motif Parang yang paling umum dan paling terkenal diantara yang lain, beserta dengan maknanya.

1. Batik Parang Rusak

Parang Rusak adalah motif Parang yang paling terkenal di dunia. Kalau anda lihat orang menggunakan batik Parang, kemungkinan batik Parang tersebut bermotif Parang Rusak. Hanya karena motif ini adalah yang paling terkenal diantara motif Parang lainnya. Ada rumor bahwa batik ini dapat mengidentifikasi bahwa penggunanya berasal dari Keraton Solo atau Yogyakarta. Kenapa kok motif ini yang paling terkenal? Bisa dibilang motif inilah yang menjadi salah satu motif tertua di Indonesia. Berarti motif ini adalah yang “asli” diantara motif Parang lainnya. Pada bagian “Usal-Usul Batik Parang”, cerita asal-usul motif Parang yang saya ceritakan adalah asal usul batik Parang Rusak ini. Hehehe… Batik Parang Rusak Makna dari motif Parang Rusak melambangkan seseorang yang kuat dan kokoh melawan kejahatan. Mampu mengendalikan keinginan dan nafsunya, sehingga dirinya menjadi bijaksana dan dapat menilai segala sesuatu dengan tepat. Motif ini jaman dahulu kala diperuntukkan bagi para penguasa dan ksatria. Konon katanya , batik ini memiliki kekuatan gaib. Pengrajin batik motif Parang Rusak harus membuat batik Parang Rusak dengan penuh kesabaran dan ketenangan. Sehingga pembuatannya menjadi sempurna dan kekuatan gaib dapat diperoleh penggunanya. Kesalahan pada proses pembuatan dapat mengakibatkan hilangnya kekuatan gaib kain tersebut. Tapi ini “katanya” ya Bung, hehehe…

2. Batik Parang Rusak Barong

Parang Barong merupakan motif yang biasa digunakan oleh para raja saat melakukan ritual keagamaan dan ketika menjalani meditasi. Karena motif ini dianggap sangat sakral. Barong sendiri artinya adalah “singa”, dimana singa ini melambangkan kebesaran. Ini karena singa adalah raja hutan, dan pada motif Parang Barong “kebesaran” ini dilambangkan oleh motif Parangnya yang besar-besar dan gagah. Sehingga memang cocok digunakan oleh para penguasa. Batik Parang Barong Besar motif Parang pada batik Parang Barong kurang lebih mencapai 20cm sendiri lho Bung. Bisa dibilang motif ini adalah rajanya motif Parang, karena bentuknya yang sangat besar dan agung. Konon katanya, Sultan Agung Hanyakrakusuma adalah pencipta motif Parang Barong ini. Ia adalah raja ketiga dari kerajaan Mataram yang memerintah pada tahun 1613 sampai 1645. Ia merupakan sultan agung kerajaan Mataram, karena dibawah kepemimpinannya kerjaan Mataram berkembang pesat menjadi kerajaan terbesar di Jawa, bahkan di seluruh Nusantara. Ia juga adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang ditetapkan oleh surat kuasa presiden pada tahun 1975. Hebat ya Sultan Agung ini? Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusuma Makna yang dikandung pada motif Parang Barong berasal dari pengalaman hidup sang Sultan Agung, dimana ia mencoba mengekspresikan apa yang ada di benaknya sebagai seorang raja. Ia merasa bahwa sebagai seorang raja dengan kekuasaan yang besar, nama yang besar, penuh kewajiban dan mengemban tanggung jawab yang besar, ia tetap merasa sangat kecil dan tiada dihadapan Tuhannya. Motif ini dengan kata lain, adalah sebuah bentuk penghormatan dari seorang raja terhadap sang maha pencipta, mengetahui motif ini digunakan saat ritual keagamaan dan meditasi.

3. Batik Parang Klitik

Motif Parang Klitik adalah sebuah motif yang biasanya digunakan oleh para putri kerajaan. Motifnya yang lebih halus dan lekuknya yang lebih anggun menggambarkan citra yang feminim. Didukung dengan motifnya yang jauh lebih kecil dan sederhana dibandingkan motif Parang Rusak, motif Parang Klitik mencerminkan perilaku yang lemah lembut, halus, anggun namun bijaksana. Sehingga memang sangat cocok digunakan oleh para putri kerajaan. Batik Parang Klitik Karena jaman sekarang motif batik ini bisa digunakan oleh siapa saja, bagaimana ya kalau sampai ada pria yang menggunakan kemeja dengan motif ini? Apakah itu berarti dia adalah pria yang lemah lembut, halus dan anggun? Hehehe…

4. Batik Parang Kusumo (Kusuma)

Batik Parang Kusumo artinya secara literal sangat indah. Seperti yang sudah saya bahas sebelumnya, Parang itu artinya lereng. Nah, Kusumo / Kusuma itu artinya adalah “bunga”. Sehingga apabila digabungkan artinya menjadi lereng yang berbunga. Bagus kan? Batik Parang Kusumo Karena artinya adalah bunga, makna dari motif Parang Kusumo ini berhubungan harumnya nama seseorang. Jadi ketika manusia hidup, sebaiknya ia berjuang pantang menyerah dan bekerja dengan gigih, sampai lahir dan batinnya harum seperti bunga. Dalam budaya Jawa keharuman nama seseorang adalah sesuatu yang sangat penting, jangan sampai meninggalkan norma dan tata krama yang ada. Jangan sampai kepribadian yang harum hanya tinggal nama dan tertimpa bencana lahir dan batin. Batik Parang Kusumo jenis lain Hal ini memang pada kehidupan sulit untuk direalisasikan, namun pada umumnya orang Jawa selalu berharap dan berusaha hidup yang sempurna lahir dan batin. Namun rasanya, semua suku di Indonesiapun begitu ya?

5. Batik Parang Slobog

Slobog Parang Batik adalah motif yang digunakan di masa lalu selama peresmian seorang pemimpin atau pejabat pemerintah. Mengapa? Karena alasan Parang slobok memiliki makna yang memadai bagi pemimpin. Batik ini mencerminkan tekad, kesabaran dan presisi. Harapannya adalah bahwa para pemimpin dan pejabat ini terus dapat dipercaya, dan diberi instruksi dan kelembutan tugas mereka. Slobog Parang Slobog Batik Slobog Parang juga digunakan selama pemakaman. Sebagai doa bahwa Roh akan mendapatkan kenyamanan, kelancaran dan kekuatan di sepanjang jalan untuk bertemu dengan Tuhan mereka. Ini juga merupakan doa bagi keluarga yang sudah meninggal, yang ditinggalkan keluarga akan mendapatkan kesabaran dan kekuatan untuk menerima kenyataan ini..

6. Batik Parang Curigo

Batik Parang Curigo merupakan batik Parang yang dibuat berdasarkan bentuk senjata Keris. Curigo adalah sebutan untuk sebilah Keris tanpa Warangka (sarung kayu). Bisa anda lihat, bentuk motif Parang Curigo ini mirip sekali dengan besi tajam pada Keris yang meliuk-liuk. Batik Parang Curigo Parang Curigo diharapkan dapat memberikan penggunanya wibawa, kecerdasan dan ketenangan. Tapi karena motifnya adalah motif yang berbentuk senjata Keris, saya sendiri lebih percaya kalau jaman dahulu motif batik ini digunakan pada saat berperang, atau adu silat. Terutama karena motifnya adalah sebilah Keris tanpa sarungnya, menandakan bahwa si pemakainya sudah siap tempur kapan saja.

Catat Ulasan for "8 Motif Batik Parang, dan Makna yang terkandung didalamnya "